Sumber foto : https://binged.it/2JbDZup
Pada masa ini dunia sudah dikuasai oleh teknologi. Teknologi dengan segala keanggunan dan kecanggihannya berhasil memikat berbagai kalangan usia mulai usia manula, dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Orangtua kerap memfasilitasi putra-putri mereka yang masih belia dengan gadget atau barang-barang berbau teknologi lainnya untuk memanjakan putra-putri mereka seperti komputer dan handphone. Namun orangtua patut waspada terhadap fasilitas teknologi canggih yang mereka berikan kepada putra-putri mereka karena ternyata teknologi mampu membawa dampak negatif pada sang buah hati.
Berikut adalah segelintir dampak negatif teknologi pada anak-anak dan remaja :
1) Kehilangan kemampuan bersosialisasi
Teknologi mampu meracuni dan menyebabkan candu pada penggunanya, layaknya zat psikotropika. Zat psikotropika dikenal mampu menghilangkan rasa depresi dan menimbulkan efek tenang selama beberapa saat, namun diam-diam zat psikotropika mampu merusak tubuh pengguna dan menyebabkan candu. Sama halnya dengan teknologi. Anak-anak yang mengalami kecanduan teknologi pada umumnya hanya menghabiskan waktu di rumah untuk bermain komputer dan jarang keluar rumah untuk bersosialisasi. Tentu saja hal ini sangat berbahaya dan mampu membuat anak-anak yang mengalami kecanduan teknologi menjadi sulit menyatu dengan nilai, norma, dan struktur sosial di dalam masyarakat. Salah satu fenomena yang berhubungan dengan dampak negatif yang satu ini adalah fenomena hikikomori di Jepang, dimana para remaja Jepang menarik diri dari hubungan sosial dan lebih suka mengurung diri di rumah. Ada banyak faktor yang menyebabkan munculnya fenomena hikikomori, salah satunya adalah kegemaran remaja-remaja Jepang akan game dan gadget.
2) Pornografi
Kejahatan dunia maya adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain adalah hacking, penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit/carding, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi, dll. Tetapi dampak cybercrime yang paling sering dibicarakan dan paling sering melibatkan remaja di bawah umur adalah pornografi. Banyak sekali kasus asusila yang melibatkan remaja-remaja di bawah umur dan pada umumnya remaja-remaja itu masih duduk di bangku sekolah menengah, salah satunya adalah kasus video asusila siswa-siswi SMPN 4 Jakarta yang beberapa waktu lalu ramai dibicarakan.
3) Menurunnya prestasi belajar
Seperti yang dikatakan pada poin 1, “teknologi mampu meracuni dan menyebabkan candu pada penggunanya, layaknya zat psikotropika”. Hal itu tidak hanya dapat menurunkan kemampuan anak-anak bersosialisasi namun juga mampu menurunkan prestasi belajar anak-anak. Anak-anak yang pada awalnya senang belajar menjadi tergila-gila terhadap game dan gadget sehingga prestasi belajar anak-anak pun menurun. Sebenarnya game memang baik untuk mengasah ketajaman berpikir anak-anak namun jika terlalu sering bermain game bisa membawa dampak buruk.
referensi sumber : https://www.kompasiana.com/oktacs/552a108cf17e612753d623c4/dampak-negatif-teknologi-bagi-anak-anak-dan-remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar